Jumat, 02 Januari 2009

PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN CARA PENANGGULANGANNYA

1. Permasalahan Kependudukan Berkaitan dengan
Kuantitas dan Kualitas Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang pesat dan tidak merata serta
tanpa diimbangi dengan pencapaian kualitas SDM yang tinggi
mengakibatkan muculnya berbagai permasalahan-permasalahan
kependudukan.
a. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan ketidakmampuan seseorang untuk
memenuhi kebutuhan materiil dasar berdasarkan standar tertentu.
Adapun standar ini lebih dikenal dengan garis kemiskinan, yaitu
tingkat pengeluaran atas kebutuhan pokok yang meliputi sandang,
pangan, papan secara layak.
Untuk menanggulangi kemiskinan tersebut, pemerintah Indonesia
mencanangkan Inpres Desa Tertinggal. Program ini
dilakukan dengan melalui dua tahap. Pertama pemerintah
menentukan desa-desa yang memiliki pemusatan penduduk miskin
yang tinggi, yang disebut desa tertinggal. Jumlah desa tertinggal
mencapai sepertiga dari jumlah seluruh desa di Indonesia. Kedua,
pemerintah menghimpun penduduk-penduduk di desa tertinggal ke
dalam suatu wadah di bawah naungan lembaga kesejahteraan desa,
misalnya KUD, kelompok tani, dan sebagainya. Kemudian pemerintah
memberikan anggaran bagi tiap desa tertinggal yang dapat
dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok di sana untuk memulai usaha
yang dapat berjalan, berkelanjutan, ramah lingkungan, dan tepat.
Upaya yang berbeda juga dapat diterapkan untuk menanggulangi
kemiskinan, di antaranya:
1) Meningkatkan sumber daya ekonomi yang dimiliki
penduduk miskin
Misalnya dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan
pertanian yang sempit dengan intensifikasi pertanian, memberikan
bekal keterampilan untuk mengolah barang-barang
bekas di sekitarnya, misalnya kaleng bekas, besi bekas, plastik
bekas, membimbing penduduk untuk jeli memerhatikan dan
memanfaatkan peluang usaha di sekitarnya, seperti penduduk
yang tinggal di daerah rawa memanfaatkan enceng gondok
untuk bahan kerajinan, penduduk di daerah gunung memanfaatkan
bunga pinus sebagai kerajinan, dan lain-lain.
2) Memberikan program penyuluhan dan pembekalan
keterampilan
Pemerintah hendaknya intensif terjun ke masyarakat
untuk memberikan pengajaran dan pelatihan keterampilan bagi
penduduk miskin agar dapat menghasilkan sesuatu guna
menunjang pendapatannya. Pemerintah mencarikan bapak
asuh terutama para pengusaha-pengusaha untuk menggandeng
masyarakat dalam mengembangkan usaha.
3) Menyediakan pasar-pasar bagi penjualan produksi
penduduk
Pasar merupakan fasilitas penting dalam menunjang
pendapatan penduduk. Selain sebagai tempat memasarkan hasil
produksi masyarakat, keberadaan pasar juga bisa memotivasi
masyarakat untuk lebih produktif lagi. Karena masyarakat tidak
perlu kawatir lagi akan mengalami kesulitan memasarkan hasil
produksinya.
b. Kesehatan
Kualitas penduduk yang diuraikan sebelumnya yang
berpengaruh terhadap kemiskinan, ternyata juga berpengaruh pada
kesehatan penduduk. Kemiskinan akan berdampak pada kesehatan.
Penduduk miskin cenderung memiliki pola hidup kurang bersih dan
tidak sehat. Kondisi kehidupan yang memprihatinkan mengharuskan
penduduk miskin bekerja keras melebihi standar kerja penduduk
yang lebih mampu, sehingga mengesampingkan aspek kesehatannya.
Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar secara
layak berdampak pada kesehatan mereka. Ketidakmampuan dalam
memenuhi kebutuhan pangan secara sehat dan bergizi berdampak
pada rendahnya gizi. Ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan
perumahan mengharuskan mereka tinggal di kolong jembatan,
bantaran sungai, atau rumah seadanya, sehingga kebutuhan akan
sanitasi air bersih juga tidak terpenuhi. Ketidakmampuan dalam
memenuhi kebutuhan pakaian secara layak berdampak pada
kesehatan kulit dan organ-organ tubuh lainnya.
Dampak dari tingkat kesehatan penduduk yang rendah
tersebut adalah tingginya angka kematian (terutama bayi dan ibu).
Untuk menanggulangi masalah kesehatan tersebut dapat
dilakukan dengan:
1) Peningkatan gizi masyarakat
Hal ini dapat dilakukan dengan memberi makanan
tambahan yang bergizi terutama bagi anak-anak. Program ini