Kamis, 05 Februari 2009

Permasalahan Kependudukan Berkaitan dengan Mobilitas Penduduk

Berbagai jenis migrasi yang terjadi membawa dampak yang
berbeda-beda bagi masyarakat asal maupun masyarakat tujuan.
a. Migrasi internasional
1) Dampak negatif adanya imigrasi dan cara penanggulangannya
a) Masuknya budaya-budaya asing yang tidak sesuai
Makin banyak orang asing yang masuk ke Indonesia
berarti makin banyak pula budaya yang masuk. Karena
orang-orang asing tersebut juga membawa budaya negara
asalnya yang sudah melekat. Banyak budaya asing yang tidak
sesuai dengan budaya asli bangsa Indonesia. Hal tersebut
lambat laun dapat merusak budaya bangsa Indonesia.
Contohnya adalah sikap konsumtif dan pergaulan bebas. Untuk
mengatasi dampak negatif tersebut, kita harus menjaga budaya
bangsa agar tidak terpengaruh dengan budaya luar. Di samping
itu penduduk juga harus bersikap selektif dan mempertebal
keimanan dan ketakwaan sehingga terhindar dari budayabudaya
yang bertentangan dengan nilai agama dan budaya
bangsa. Pemerintah juga dapat berperan dengan menciptakan
iklim kondusif bagi berkembangnya budaya-budaya daerah dan
nasional, seperti dengan menetapkan undang-undang dan
kebijakan-kebijakan yang mendukung upaya pelestarian nilai
dan budaya bangsa.
b) Masuknya orang-orang asing yang bermasalah
Imigran-imigran yang masuk ke Indonesia tidak semuanya
berniat baik. Ada kalanya beberapa di antara imigran tersebut
mempunyai tujuan yang tidak baik, seperti mengedarkan
narkoba, menjual barang-barang ilegal, melarikan diri dari jeratan
hukum di negaranya (buronan), untuk melakukan kegiatan memata-
matai, dan lain-lain. Hal tersebut sangatlah mengganggu
bagi kestabilan politik, ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan ketahanan
nasional yang tinggi dengan melibatkan semua elemen bangsa.
TNI dan Polri perlu meningkatkan kewaspadaan penjagaan
terutama di daerah-daerah perbatasan dan melakukan
pemeriksaan rutin dan disiplin terhadap imigran (WNA).

Pemerintah melalui petugas keimigrasian dan bea cukai
menerapkan aturan yang ketat dan disiplin dalam membuat
ijin, memeriksa, dan menindak imigran beserta barang-barang
yang masuk ke Indonesia.
Masyarakat dapat bertindak proaktif dengan melaporkan
ke pihak yang berwajib jika melihat kejanggalan-kejanggalan
yang berkaitan dengan imigran (WNA).
2) Dampak negatif adanya emigrasi dan cara penanggulangannya
a) Keengganan orang-orang Indonesia di luar negeri
untuk kembali ke Indonesia
Banyak orang Indonesia yang bekerja di luar negeri
enggan untuk kembali ke Indonesia. Mereka beralasan bahwa
upah pekerja di luar negeri lebih tinggi bila dibandingkan dengan
di Indonesia. Selain itu, juga suasana dan kehidupan di luar
negeri dianggap lebih kondusif.
Keengganan para pekerja tersebut terutama tenaga ahli
untuk kembali ke Indonesia dapat mengurangi tenaga ahli di
Indonesia.
Usaha untuk menanggulangi hal tersebut dapat dilakukan
dengan memperkokoh rasa nasionalisme. Juga dapat dilakukan
dengan menciptakan iklim dalam negeri yang kondusif,
terutama dalam dunia industri dan investasi, sehingga memicu
membaik dan meningkatnya kehidupan ekonomi masyarakat.
b) Rusaknya citra Indonesia di mata negara lain
Rusaknya citra Indonesia di mata negara lain disebabkan
oleh ulah orang-orang Indonesia di negara lain yang tidak
bertanggung jawab, seperti melakukan tindak kejahatan di
negara lain, buron yang lari ke negara lain, dan lain-lain.
Untuk menanggulangi masalah tersebut dapat dilakukan
oleh pemerintah melalui pihak keimigrasian untuk lebih
memperketat perijinan pengajuan paspor/visa ke negara lain.
Pemerintah juga bisa menjalin kerja sama secara baik dengan
aparat-aparat yang berwenang negara lain ataupun membuat
kebijakan-kebijakan dan perjanjian-perjanjian dengan negara
lain, misalnya perjanjian ekstradisi dan lain-lain.

b. Migrasi nasional
Migrasi nasional antara lain transmigrasi dan urbanisasi.
1) Dampak negatif adanya transmigrasi dan cara
penanggulangannya
a) Memerlukan banyak biaya
Program transmigrasi terutama yang bukan swakarsa
memerlukan banyak biaya. Biaya-biaya tersebut untuk
pemberangkatan sejumlah transmigran dan pembukaan lahan
baru. Untuk menanggulangi masalah tersebut pemerintah dapat
memprioritaskan transmigrasi swakarsa, sehingga biaya
ditanggung oleh transmigran sendiri. Adapun pemerintah hanya
sebatas menyediakan lahan baru saja. Namun untuk menumbuhkan
kesadaran masyarakat agar melakukan transmigrasi
swakarsa bukanlah pekerjaan yang mudah. Oleh karena itu
pemerintah harus senantiasa memberikan penyuluhanpenyuluhan
pada masyarakat.
b) Sering timbulnya konflik antarmasyarakat
Masyarakat setempat, khususnya masyarakat tujuan
transmigrasi yang berada di pedalaman sangat sulit menerima
pendatang baru, apalagi mereka menganggap bahwa transmigran
mengambil lahan garapan mereka. Hal tersebut sering
memicu kecemburuan antara masyarakat setempat terhadap
para transmigran, bahkan di antara mereka sering terjadi konflik.
Untuk menanggulangi masalah tersebut perlu dilakukan
penyuluhan dan pembinaan terhadap masyarakat setempat di
daerah tujuan transmigrasi. Di samping itu, juga diberikan
bantuan berupa fasilitas-fasilitas yang serupa yang diberikan
pada para transmigran sehingga dapat meminimalisir kecemburuan
sosial. Pemerintah juga bisa mengadakan forum bersama
yang mempertemukan antara masyarakat setempat dan
para transmigran, sehingga lebih mempererat hubungan di
antara mereka.
2) Dampak urbanisasi dan upaya penanggulangannya
Urbanisasi yang terus menerus berlangsung dapat meningkatkan
jumlah penduduk di kota dengan cepat. Di sisi lain jumlah
penduduk di desa makin berkurang. Hal ini menyebabkan
ketimpangan pembangunan dan ketimpangan sosial antara desa
dengan kota.
a) Dampak negatif urbanisasi bagi kota
􀁸 Meningkatnya jumlah pengangguran
Urbanisasi mengakibatkan, persaingan kerja makin tinggi
dan kesempatan kerja makin kecil, sehingga orang sulit mencari
pekerjaan.
􀁸 Meningkatnya angka kriminalitas
Kebutuhan hidup di kota sangatlah kompleks, namun usaha
pemenuhannya kian sulit. Hal itulah yang membutakan mata
sebagian orang, sehingga nekat menghalalkan segala cara demi
memenuhi kebutuhan, seperti merampok, menipu, mencuri,
korupsi, dan lain-lain.
􀁸 Munculnya slum area (daerah kumuh)
Dengan adanya urbanisasi menjadikan lahan pemukiman
makin sempit. Jumlah lahan yang tersedia tidak sebanding
dengan jumlah penduduknya, sehingga sulit untuk mencari lahan
untuk mendirikan rumah. Meskipun ada, lahan tersebut harganya
sangat mahal, karena banyak orang yang menginginkannya.
Mahalnya harga tanah tersebut menjadikan masyarakat
tidak mampu membeli. Akhirnya mereka lebih memilih tinggal
di kolong jembatan, bantaran sungai, membuat rumah kardus,
bahkan ada yang tinggal di daerah pemakaman.
b) Dampak negatif bagi desa
Urbanisasi ternyata membawa pengaruh yang besar bagi
masyarakat di desa. Pembangunan dan dinamisasi desa menjadi
menurun. Hal tersebut disebabkan karena:
􀁸 Tenaga terampil di desa berkurang karena berpindah ke
kota.
􀁸 Penduduk desa yang bersekolah di kota umumnya enggan
kembali ke desa.
􀁸 Tenaga yang tertinggal di desa, umumnya orang-orang tua
yang sudah tidak terampil dan produktif lagi.
Untuk menanggulangi atau bahkan mencegah munculnya
dampak-dampak negatif urbanisasi tersebut, perlu diupayakan
untuk menekan dan memperkecil laju urbanisasi. Upaya
tersebut dapat dilakukan dengan:
􀁸 Pemerataan pembangunan industri sampai ke desa-desa.
􀁸 Pembangunan infrastruktur jalan ke desa-desa, sehingga
memperlancar hubungan desa dengan kota.
􀁸 Mengoptimalkan usaha pertanian, sehingga tingkat pendapatan
masyarakat desa.
􀁸 Pembangunan fasilitas umum di desa, seperti listrik, puskesmas,
sekolah, pasar, dan lain-lain.

1 komentar: